SEBELUM masuk ke bus, calon penumpang harus melepas alas kaki yang mereka pakai, apakah itu sandal atau sepatu, dan kemudian digantikan dengan alas kaki seperti di hotel.
Begitu ia masuk, udara sejuk dan bersih langsung menyapa.
Calon penumpang kemudian diantar petugas bus untuk menempati tempat tidur sesuai dengan pesanan. “Silakan, Bapak berada di atas. Selamat menikmati perjalanan.”
Begitu sapaan petugas kepada penumpang bus Brilian yang melayani trayek Wonosobo-Purwokerto (Jawa Tengah)-Jakarta.
Bus itu disebut sleeper bus karena tidak menyediakan kursi duduk, tetapi tempat tidur.
Dalam satu bus, ada 20 tempat tidur yang disediakan untuk para penumpang.
Tempat tidurnya bertingkat, 10 tempat tidur di antaranya berada di bawah dan 10 lainnya di atas.
Lebar tempat tidur 80 sentimeter dan panjangnya 190 sentimeter sehingga untuk ukuran penumpang Indonesia, itu sudah mencukupi.
“Cukup nyaman, bisa tiduran sambil melihat video. Setiap tempat tidur dilengkapi televisi 14 inci. Ada juga aliran listrik untuk mengisi baterai ponsel,” kata Suharjono, 34, seorang penumpang, kemarin.
“Kami ingin penumpang serasa istirahat di hotel,” ujar Kepala
Bagian Operasional Perusahaan Otobus (PO) Brilian Rizky Burhan Prabowo.
Di dalam bus itu, penumpang juga diberi ruang privat.
Setiap tempat tidur, lengkap dengan bantal dan selimut, bisa ditutup dengan tirai.
“Penumpang bisa istirahat dengan nyaman sehingga begitu sampai ke Jakarta,
kondisinya segar,” ujar Prabowo.
Ia mengungkapkan bus Brilian yang dimiliki pengusaha muda asal Purwokerto,
Rizqi Arista, tersebut hingga saat ini mendapat animo yang baik dari masyarakat. “Pada akhir pekan biasanya penuh. Apalagi pada liburan, kami sampai menolak karena tiket habis.”Soal harga tiket, kata dia, masih relatif murah. Dari Wonosobo ke Jakarta Rp240 ribu,
sedangkan dari Purwokerto sampai Jakarta sebesar Rp210 ribu.
Selama ini bisnis itu menguntungkan.
“Hingga saat ini, baru ada dua unit bus.
Kami tengah membuat lagi sleeper bus tambahan untuk menambah trayek,” ujarnya.
Sopir bus Brilian, Dwi Purwadi, 34, mengaku mengemudikan sleeper bus agak berbeda dengan bus-bus umum lainnya. “Harus berhati-hati, terutama pada tikungan tajam dan bergelombang. Kalau terlalu kencang, sangat terasa getarannya,” kata dia.
Penasaran ingin mencoba? Anda bisa membeli tiket di agen-agen di Wonosobo, Purbalingga, dan Purwokerto. Di Jakarta, tiket bisa dibeli di Pasar Rebo, Lebak Bulus, Pondok Labu, dan Pal Cisalak, Jalan Raya Bogor.
-
Sponsored Links