Mengapa kata pertama yang diucapkan bayi adalah Mama?

Mengapa kata pertama yang diucapkan bayi adalah Mama - Bagi mėrėka yang sudah mėmiliki bayi, mungkin akan bingung karėna papa dan mama biasanya mėnjadi kata yang pėrtama kali bisa diucapkan olėh bayi tėrsėbut. Tėrnyata tėlah dilakukan studi yang bėrkutat pada bidang ini, dimana ini pėnjėlasan mėngapa bayi bisa ucapkan “mama” dan “papa”.
Mengapa kata pertama yang diucapkan bayi adalah Mama
Mengapa kata pertama yang diucapkan bayi adalah Mama
Menurut Para Peneliti, Ini Penjelasan Mengapa Bayi Bisa Ucapkan “Mama” dan “Papa”

Jean Aitchison pernah mengeluarkan sebuah tabel amat kasar yang berkutat pada perkembangan bahasa anak dalam bukunya yang berjudul “The Articulate Mammal: An Introduction to Psycholinguistics” yang menjelaskan bahwa pada waktu 6 bulan bayi akan mulai masuk tahap babbling dan di bulan ke-8 baru mencapai tahap intonasi pola. Banyak terjadi kesalahan persepsi bahwa di tahap intonasi pola ini dikira sudah mulai keluar kata pertama yang diucapkan bayi.

Mark Liberman, seorang ahli linguistik di Amerika yang juga profesor di University of Pennsylvania tepatnya di bidang Phonetic dan profesor di bidang Computer and Information Sciences berpendapat bahwa suara “mama” dan “papa” yang sering dikeluarkan oleh bayi merupakan tanda seorang bayi masuk ke dalam tahap babbling karena ia termasuk sebagai “suara yang terpotong ole artikulasi mulut sehingga menjadi potongan silabel”. Ini penjelasan mengapa bayi bisa ucapkan “mama” dan “papa”.

Kenapa kata “mama” atau “papa” yang dipilih? Hal ini tidak selalu benar karena kadang bayi mengeluarkan suara tata ada dada. Berubahnya menjadi mama atau papa semua merupakan pengkondisian psikologis dari kedua orang tua yang berharap nama merekalah yang dipanggil oleh sang bayi ketika bayi tersebut mulai bisa berbicara. Larry Trask, yang merupakan seorang profesor linguistik dari University of Sussex pernah membuat daftar bahwa hampir semua bahasa menggunakan pola konsonan m, p, b, d, t, dan n yang kemudian digabungkan dengan huruf a sebagai panggilan untuk ayah atau ibu seperti di kenya misalnya, kata ayah diucapkan “baba” dan di Rumania yang diucapkan tata. Hal inilah yang menjadi penjelasan mengapa kata pertama yang diucapkan bayi adalah mama dan papa.

Kata yang disebut tadi bukan berarti sang bayi tahu bahwa orang yang mengasuh mereka adalah orang tua, tapi hanyalah tangisan untuk memohon perhatian atau makanan dari orang yang ada di sekitar mereka. Justru manusialah yang menganggap bahwa panggilan tersebut berarti anaknya memanggil mereka. Jadi, kemampuan bayi untuk mengucapkan papa atau mama bukan lagi masalah pembelajaran kata, tapi tentang bagaimana hal tersebut menjadi nyaman dibicarakan untuk bayi jika tidak mengalami kondisi bayi sulit bicara atau gangguan lainnya di daerah mulut sang bayi tersebut. Hal ini yang secara umum diterima oleh para ahli bahasa.

Seringkali diusulkan bahwa kata “mama” dan “papa” merupakan bahasa dari era purwa-dunia, tapi hal ini dihabisi dan dihancurkan oleh Trask yang menunjukkan secara jelas mengapa hal ini salah dan tidak mungkin. Hal yang membuat Trask menjadi yakin adalah sebuah paper yang dituliskan oleh Roman Jakobson berjudul “Why ‘mama’ and ‘papa’?” dimana justru ucapan mama dan papa dari bayi ini yang membentuk kata-kata mother dan father.

Setelah melalui berbagai macam studi, percobaan, dan perbandingan yang telah dilakukan oleh berbagai macam orang dengan berbagai macam latar pendidikan yang berbeda, akhirnya bisa diputuskan bahwa hasilnya tidak sesuai harapan. Tapi hal ini penjelasan mengapa bayi bisa ucapkan “mama” dan “papa”, yang setelah bergenerasi-generasi akhirnya mengalami pergeseran makna menjadi ayah dan ibu.


Sumber: http://www.dedekbayiku.xyz/2015/08/mengapa-kata-pertama-yang-diucapkan.html
Sponsored Links
loading...

Blog Archive